Irisan Hati

Hati katanya satu
Cintanya yang mendua
Cinta katanya satu
Gairahnya yang mendua

Terkaiskah memori akan masa lalu
Kalau hati hanyalah untuk teriris sembilu

Akankah kau tinggal dengan irisan hati yang biru
Untuk masa depan yang (mungkin hanya) semu

Bilah tipis antara luka dan cinta

Terkuak sudah....
Rasa tak menentu itu
Segala energi itu
Untuk suatu rasa tertentu

Rasa yang terasa semakin kuat
Di segala rintangan yang juga hebat

Juntaian harapan sudah terikat
..semoga bukan akhir yang pekat

?

Aku mungkin jatuh cinta lagi.
Jangan tanya kenapa begitu cepat.
Karena semuanya sebelumnya juga tak begitu hebat.

Claustrophobia

Waktu hanyalah senyawa dunia
Berdetak mengikuti perputaran sang surya

Waktu hanyalah poros detik yang berputar tanpa henti
Mengikuti longgarnya detak hati
Waktu adalah satu yang tercari
Untuk menggali satu demi satu detail memori


Waktu...
adalah sang penjawab tanpa basa basi
yang memberi eksekusi pada ekspektasi

Waktu ini...
...telah berhenti
menyudutkanku pada satu ruang..
...yang penuh dengan kenangan gamang

Ruang kosong itu yang akan menghantui
.... dengan sejuta memori (yang mungkin) tanpa arti


---------------------------------------------------
It is definite.
Love, starts with faith, lives on hope, dies in lies.

Aku mencintainya seperti desiran angin

Potongan rindu itu telah tercabik
Tersayat-sayat oleh potongan fakta tak tertampik
Syair lagu cinta ini semakin pelik
Dengan hati yang penuh dengan rasa cekik

Akankah kisah ini hanya terus tersimpan
...diantara sejuta perjalanan yang rentan...

Aku mencintainya seperti desiran angin
..yang tak tau mengapa kini terasa semakin dingin..
Sayap-sayap cinta itu hanya bisa terbang
Menembus sekumpulan angin yang hanya bisa menerawang

------------------------
The old pile of words still working on its curse.
Used to be.... Love, starts with faith, lives on hope, dies in distance.
Or it could be.... Love, starts with faith, lives on hope, dies in lies.